Thursday, May 25, 2017

D Event Seri 4 (21 Mei 2017) Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.

Jama'ah...oh Jama'ah

Itulah kondisi yang dialami oleh Team JAB pada event balap funrace kali ini. JAB pada event Ahad lalu, menurunkan 2 motor dikelas yang berbeda namun tetap dengan 1 joki. 

Jika dalam event sebelumnya Team JAB selalu bisa membawa pulang piala, namun untuk event kali ini, Team JAB tidak mendapatkan piala satupun. Kondisi ini (khusus untuk Wheduzz) sebenarnya sudah dirasakan oleh Ameg, si Owner. Ia menuturkan bahwa sejak pagi hari, ia sudah merasa pesimis dengan event kali ini. Akan tetapi, Team JAB bukanlah team yang lari meninggalkan arena hanya karena perasaan yang buruk menerpa. Kami tetap berjuang hingga bendera finish dikibarkan yang menandakan balapan berakhir karena sudah menyelesaikan seluruh lap.

Jika pada seri-sebelumnya (di sirkuit Sentul Kecil), Team JAB selalu memulainya balapan dari grid diatas 5 namun Omar menyudahinya dengan finish di posisi kedua atau ketiga. Namun untuk event kali ini agak berbeda, Wheduzz memulainya dari grid start ke 4 akan tetapi harus mengakhirinya diposisi ke 6. Di lihat dari sisi teknis, Wheduzz masih dalam kategori fit untuk bertempur akan tetapi di sisi lain, banyak faktor yang membuatnya tidak fit untuk bertempur dan bahkan ada faktor X yang ikut berperan. Menurut penuturan Ameg, owner sekaligus mekanik, ada salah satu baut yang kondisinya hampir lepas. Padahal, sebelum balapan dimulai (setelah latihan bebas), baut tersebut sudah dikencangkan kembali. Namun, apapun kondisi dan situasi dilapangan, kita harus bersikap sportif. 

Dan kondisi ini mirip dengan putaran roda Wheduzz. Kadang pentil ban ada diatas, kadang ada dibawah. 

Berbanding terbalik dengan  kondisi Wheduzz, Tirex yang ikut diturunkan pada event tersebut, justru menunjukkan kemajuan yang signifikan. Meskipun spek Tirex belum maksimal (ada disini) dan start dari posisi ke 15, Tirex bisa melewati beberapa pembalap dan akhirnya finish di posisi ke 7. Hasil ini cukup bagus, jika melihat motor lawannya yang memiliki spek diatas Tirex dan Omar, sang joki yang bisa memaksimalkan kekuatan Tirex hingga bisa melewati 8 pembalap di depannya.

Tapi itulah yang namanya pertandingan. Kadang kita menang dan berbangga hati tapi ketika kita kalah, kita harus menerimanya dengan lapang dada dan ihklas. Jangan menyalahkan si anu dan si anu. Sama halnya dengan Valentino Rossi. Di seri Perancis, ia harus menerima kenyataan kalau ia tidak bisa berdiri di podium tertinggi dikarenakan jatuh dan ia bisa menerimanya dengan legowo dan tidak menyalahkan pihak manapun. 


Monggo dikunyah bray...

Salam snalpot fanasss...

Iqbal JAB.

Galery foto : 


Owner dan Chief technician Team JAB.


Proses unloading Wheduzz dan TiRex.



Cek kaki-kaki pacuan balap.

Omar kelas Non.


Omar di kelas FUMxSonic

Belajar racing line. Diluar kami bersahabat.

Omar latihan bebas menggunakan FU (tirex)

No comments:

Post a Comment

JAB History

Sejarah JAB (Jama'ah Al-Banteriyah) Part 1

Jama'ah...oh jama'ah Setiap team pasti memiliki nama dan nama tersebut mewakili keadaan team tersebut. Sering kita mendengar atau...