Jama'ah...ohh jama'ah...
Jika pada episode sebelumnya kita membahas mengenai kaki-kaki yang ada pada Wheduzz (artikel ini) maka pada artikel kali ini kita akan mecoba membahas pada bagian utama pada sebuah motor, yaitu mesin.
Sebelum kita melangkah lebih jauh, pasti dalam benak pembaca bertanya-tanya. Mengapa saran berdakwah ini menggunakan merk atau brand Suzuki, tidak Honda yang familiar dan paling banyak beredar dijalanan atau Yamaha yang memiliki part racing atau komponen pendukung balap yang melimpah.
Salah satu tuner balap Indonesia yang dikenal akan kelihaian tangannya membentuk dan melahirkan mesin balap khususnya Suzuki 4 tak, adalah Pak Dhe Ibnu Sembodo. Seorang mahasiswa jurusan Tehnik Electro yang dengan kemampuannya bisa melahirkan mesin-mesin 4tak yang membawa banyak pembalap melalui teknologi manual (dalam arti sebenarnya hanya menggunakan gerinda engkol dan kikir), seperti nama bengkelnya, Manual Tech. Dan brand yang ia pegang dan paling dikenal hingga saat ini adalah Suzuki dan kini sedang diberikan kepercayaan menggawangi Team Kawasaki.
Pak Ibnu Sembodo (sumber) |
Namun kali ini kita tidak akan membicarakan seorang Pak Dhe Ibnu Sembodo dan atau Manual Tech.
Menurut Owner Wheduzz, pemilihan brand Suzuki, khususnya Suzuki Shogun125SP, adalah karena teknologi oil-cooler yg belum dimiliki oleh kompetitornya dan perpindahan perseneling yg halus. Dan yg paling utama adalah...karena memang motor satu-satunya yg dimiliki...heheheee
Ditangan HGTuned, Suzuki ini menggunakan blok dan head silinder dari adiknya,Suzuki Smash Titan. Piston menggunakan ukuran 58.5mm sehingga kubikasi yg awalnya 125cc menjadi 150cc (kurang lebih). Untuk posisi big-end atau kruk as, tidak mengalami kenaikan atau modifikasi. Jadi masih standar shogun125 bawaan pabrik. Sekarang kita beralih ke bagian head. Dibagian ini yg menjadi pusat modifikasi motor 4tak adalah noken as (ukuran dan durasi dirahasiakan), klep yang berukuran 30-26, sedangkan per menggunakan produk Swedia dan roller rocker arm berasal dari Suzuki Nex.
Untuk yg bertugas mencampur bahan bakar, dipercayakan pada produk Keihin ukuran 28 tapi yg sudah dimodifikasi oleh Sudco. Yaaah...seperti pembaca tahu, produk ini bisa dibilang most wonted (boso jowone yg paling laris dan laku) item didunia korek mesin motor entah 2tak atau 4tak. Sedangkan ukuran spuyer, tergantung cuaca saat balap. Jadi ga punya patokan pasti.
Guna mengalirkan bensin yg sudah bercampur udara, HGTuned memakai intake manifold (nama bekennya leher angsa) dari Daytona yg sudah dicustom ulang (kebayang ga tuh...asalnya dari rumah tuner, dimodif lagi sama HGTuned)...pasti ngacir tenan bensine ke ruang bakar. Naaah...kalau yg pernah liat Wheduzz secara fisik,pasti bertanya soal knalpotnya, kok stinger atau silicernya puwendek banget yak. Yup...knalpotnya diproduksi oleh WRX dengan type WRX GP Series 2013 dan menurut infonya, knalpot ini hanya ada sedikit di Indonesia...jadi pembaca taulaaah artine...
Dengan modifikasi yg bisa dibilang atau biasa disebut spek pasar, Wheduzz sudah mulai menunjukkan tajinya dan mulai mendulang prestasi. Dimulai merangkak dari podium ke 5 WBRRC 2016 hingga pada beberapa event, JAB sudah bisa konsisten naik podium dan bahkan jadi Juara Pertama alias kesatu alias numero Uno. Termasuk event D Event seri 2 Maret 2017 kemarin berhasil mempertahankan posisi kedua dari mulai balapan hingga finish.
Nah,saat ini Wheduzz sedang mempersiapkan diri guna tampil di event selanjutnya. Nantikan kehadirannya dan kejutannya...
Monggo dikunyah informasinya bray.
Jamaah...oh jamaah...
Salam snalpot
Menurut Owner Wheduzz, pemilihan brand Suzuki, khususnya Suzuki Shogun125SP, adalah karena teknologi oil-cooler yg belum dimiliki oleh kompetitornya dan perpindahan perseneling yg halus. Dan yg paling utama adalah...karena memang motor satu-satunya yg dimiliki...heheheee
Ditangan HGTuned, Suzuki ini menggunakan blok dan head silinder dari adiknya,Suzuki Smash Titan. Piston menggunakan ukuran 58.5mm sehingga kubikasi yg awalnya 125cc menjadi 150cc (kurang lebih). Untuk posisi big-end atau kruk as, tidak mengalami kenaikan atau modifikasi. Jadi masih standar shogun125 bawaan pabrik. Sekarang kita beralih ke bagian head. Dibagian ini yg menjadi pusat modifikasi motor 4tak adalah noken as (ukuran dan durasi dirahasiakan), klep yang berukuran 30-26, sedangkan per menggunakan produk Swedia dan roller rocker arm berasal dari Suzuki Nex.
Untuk yg bertugas mencampur bahan bakar, dipercayakan pada produk Keihin ukuran 28 tapi yg sudah dimodifikasi oleh Sudco. Yaaah...seperti pembaca tahu, produk ini bisa dibilang most wonted (boso jowone yg paling laris dan laku) item didunia korek mesin motor entah 2tak atau 4tak. Sedangkan ukuran spuyer, tergantung cuaca saat balap. Jadi ga punya patokan pasti.
Guna mengalirkan bensin yg sudah bercampur udara, HGTuned memakai intake manifold (nama bekennya leher angsa) dari Daytona yg sudah dicustom ulang (kebayang ga tuh...asalnya dari rumah tuner, dimodif lagi sama HGTuned)...pasti ngacir tenan bensine ke ruang bakar. Naaah...kalau yg pernah liat Wheduzz secara fisik,pasti bertanya soal knalpotnya, kok stinger atau silicernya puwendek banget yak. Yup...knalpotnya diproduksi oleh WRX dengan type WRX GP Series 2013 dan menurut infonya, knalpot ini hanya ada sedikit di Indonesia...jadi pembaca taulaaah artine...
Dengan modifikasi yg bisa dibilang atau biasa disebut spek pasar, Wheduzz sudah mulai menunjukkan tajinya dan mulai mendulang prestasi. Dimulai merangkak dari podium ke 5 WBRRC 2016 hingga pada beberapa event, JAB sudah bisa konsisten naik podium dan bahkan jadi Juara Pertama alias kesatu alias numero Uno. Termasuk event D Event seri 2 Maret 2017 kemarin berhasil mempertahankan posisi kedua dari mulai balapan hingga finish.
Nah,saat ini Wheduzz sedang mempersiapkan diri guna tampil di event selanjutnya. Nantikan kehadirannya dan kejutannya...
Monggo dikunyah informasinya bray.
Jamaah...oh jamaah...
Salam snalpot
No comments:
Post a Comment