Saturday, April 1, 2017

Kendaraan berdakwah Suzuki Shogun 125SP Part 1

Jama'ah...ohh jama'ah...

Dalam menyebarkan suatu paham atau agama, diperlukan sarana pendukung (kendaraan) dalam setiap kegiatan. Sebagaimana kita ketahui, dalam menyebarkan agama (dalam hal ini Islam) di Pulau Jawa, banyak sarana yang digunakan dalam berdakwah, salah satunya melalui wayang. Dengan pertunjukan wayang, disyiarkan ajaran Islam ke tengah-tengah para penonton dan diharapkan ajaran Islam masuk ke sanubari.

Team JAB, dalam menyiarkan paham Al-Banteriyah, menggunakan sarana sebuah sepeda motor dalam menyebarkan "ajarannya". Yup, satu unit Suzuki Shogun 125SP (FL125RCDM). Suzuki Shogun ini memiliki spek standar 9.6ps@8000 RPM dan torsi  0.98kgm@6000 RPM.


Suzuki Shogun125SP


Spesifikasi standar pabrikan
Mesin: 1 silinder, 4-stroke, SOHC
Bore x stroke: 53,5 x 55,2 mm
Kapasitas mesin: 124 cc (125)
Rasio kompresi  9,6 : 1
Max. power: 9,6 ps @ 8000 rpm
Max. torsi: 0.98 kg.m @ 6000 rpm
Pendingin: udara
Karburator: Mikuni VM 18-264
Pengapian: Suzuki CD-CDI (digital)
Busi: NGK C6HSA - ND U20FS-U
Battery/accu: 12-3,5Ah
Transmisi: 4-speed (N-1-2-3-4-N) rotary
Kopling: Kopling basah manual




Namun karena ingin dan memiliki niat mulia menyebarkan ajaran "Al-Banteriyah", Suzuki Shogun ini mengalami transformasi di padepokan Al-Banteriyah, HGTuned, yang berada di Pati, Jawa Tengah. Ditangan dingin beliaulah, lahir sosok Wheduzz yang telah dan akan menjadi pusat perhatian dalam setiap event.


Wheduzz tampak kanan belakang.
Sekarang mari kita bahas satu persatu part apa saja yang menempel di Wheduzz dan kita mulai dari kaki-kaki. 


Seperti yang terlihat dalam gambar, Wheduzz memakai sepatu (pelek) RacingBoy Model S811 dan dibalut karet roda IRC Fasti 3 yang dikhususkan untuk trek basah. Menurut  Dodi Yanto, Marketing Product Development PT Gajah Tunggal Tbk (Informasi ban), ban Fasti 3 ini merupakan pasangan dari Fasti 1 yang merupakan ban slick IRC khusus lintasan kering. Jadi seyogyanya, sebuah team balap, memiliki 2 set ban agar ketika berlaga dilintasan, tidak menemui kendala yang berarti. 

Sedangkan piranti pengereman bagian belakang yang sebelumnya menggunakan disc brake, mengalami modifikasi dan dipercayakan kepada rem teromol Honda supra dengan nap gear yang menggunakan jupiter old model (tentu harus sedikit modifikasi). Modifikasi ini dilakukan karena Wheduzz tidak memakai pelek (rim) RCB buat Suzuki akan tetapi RCB yang buat Honda.

Sedangkan untuk bagian depan, piranti cieet di wakili oleh piringan cakram dari AHRS dengan diameter 300mm dengan brake caliper (bahasa bengkel: pala babi) 4 piston keluaran AHRS warna hitam. Sedangkan untuk bagian atas, piranti cieet diwakili oleh produk RCB Radial Type dan selang rem yang digunakan untuk mengalirkan minyak rem Dot 4, adalah High Performance Hose dari RCB yang dilapisi teflon. Dengan kombinasi ini, sang joki, Omar, bisa dengan pede untuk melakukan late braking dalam setiap gelaran funrace.


Kaki depan dan piranti ciet.
Setelah dari bagian ban dan pengereman, kita beralih kepada bagian suspensi depan dan belakang. Untuk bagian belakang, Wheduzz menggunakan shock absorber (bahasa bengkel : sok breker) produk YSS G Series yang memiliki Tabung atas. Akan tetapi, kalau kita perhatikan lebih detil, kerebahan sok belakang tersebut tidak biasa alias sudah mengalami modifikasi. Bagian yang mengalami modifikasi itu ada pada naut pegangan atas. Jadi sok belakang sedikit lebih rebah dibandingkan standar pabrik. Suspensi depan yang menjadi tumpuan paling berat ketika sang joki melakukan pengereman ketika mendekati atau akan masuk tikungan, juga mengalami modifikasi. Mohon maaf, berdasarkan permintaan sang pemimpin padepokan, apa yang dimodifkasi dan berapa ukurannya, menjadi rahasia dapur.

Untuk saat ini, pembahasannya kita terhenti pada kaki-kaki.



Nantikan kelanjutannya di artikel berikutnya.


Salam snalpot     








No comments:

Post a Comment

JAB History

Sejarah JAB (Jama'ah Al-Banteriyah) Part 1

Jama'ah...oh jama'ah Setiap team pasti memiliki nama dan nama tersebut mewakili keadaan team tersebut. Sering kita mendengar atau...